Nomor51 Tahun 2002 tentang Perkapalan. Sesuai dengan asas derogasi, dimuatnya ketentuan mengenai hipotek dalam UU Pelayaran Tahun 1992 dapat dikatakan menderogasi ketentuan-ketentuan tentang hipotek baik dalam Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD) maupun dalam Kitab Undang-undang Hukum Perdata (KUH Perdata). Derogasi peraturan yang tidak diikuti
Skip to content BerandaFitur LengkapHargaPrivate CloudLoginCoba Gratis Piutang Pendapatan Pengertian dan Contohnya Piutang Pendapatan Pengertian dan Contohnya Pada dasarnya, piutang adalah salah satu bagian dari aktiva lancar yang tersaji di dalam neraca. Piutang adalah salah satu hal yang wajar terjadi di dalam kegiatan bisnis perusahaan. Jenis piutang pun ada banyak, salah satunya adalah piutang pendapatan. Piutang pendapatan adalah pendapatan yang belum diterima oleh perusahaan meskipun dari sisi waktu sudah menjadi hak milik perusahaan. Piutang pendapatan ini bisa juga disebut dengan piutang usaha ataupun piutang dagang. Piutang akan memungkinkan setiap pembeli dalam memperoleh produk perusahaan dengan cara berhutang. Transaksi hutang piutang di dalam perusahaan ini nantinya akan dicatat di dalam jurnal utang-piutang. Ciri-Ciri Piutang Pendapatan Piutang pendapatan memang mempunyai risiko dan keuntungannya tersendiri untuk pihak perusahaan. Jenis piutang ini akan memungkinkan pihak perusahaan dalam menjual barang dagangannya secara lebih cepat, mencegah produk disimpan di gudang terlalu lama, dan bisa menerapkan bisnis model B2C. Pihak pelanggan pun nantinya bisa mudah dalam mendapatkan produk walaupun kondisi kas mereka belum memadai dalam melakukan pembayaran. Nah, ciri-ciri dari piutang pendapatan adalah sebagai berikut 1. Produk Utama Perusahaan Ciri yang pertama dari piutang pendapatan adalah hasil dari penjualan kredit atas produk utama pihak perusahaan. Sedangkan piutang yang terdapat dari pinjaman pegawai ataupun piutang bunga termasuk di dalam piutang lain-lain. Piutang terjadi karena adanya kegiatan transaksi produk ataupun menggunakan jasa perusahaan Anda yang tidak dibayar secara penuh ataupun langsung. 2. Ada Tanggal Jatuh Tempo Mempunyai tanggal jatuh tempo adalah ciri dari piutang pendapatan yang kedua. Terdapat dua satuan yang biasa digunakan di dalam pengukuran tanggal jatuh tempo, yaitu bulan dan hari. Untuk perhitungan tanggal jatuh tempo dengan berdasarkan bulan, maka akan sama dengan tanggal pembelian, tapi di bulan selanjutnya. 3. Ada Nilai Jatuh Tempo Selain tanggal jatuh tempo, di dalam piutang juga terdapat nilai jatuh tempo. Nilai jatuh tempo ini akan dikenakan pada pembayaran piutang yang sudah melebihi tanggal jatuh tempo. Nilai ini diperoleh dari penjualan pembelian produk ataupun jasa yang ditambahkan dengan nilai bunga atas adanya keterlambatan pembayaran piutang. 4. Resiko Piutang Tak Tertagih Piutang mempunyai resiko tidak tertagih. Untuk mengatasinya, biasanya pihak perusahaan akan memberlakukan potongan tertentu untuk pihak terutang jika membayar tagihan sebelum jatuh tanggal tempo. Untuk bisa mencegah piutang yang tidak tertagih, pihak perusahaan juga tidak bisa masalh dalam meberikan fasilitas pembelian secara kredit. Anda berhak meminta down payment ataupun membuat ketentuan penalti dalam bentuk bunga atas keterlambatan pembayaran piutang. Nantinya, setiap periode akuntansi juga harus dibuatkan jurnal penyesuaian piutang tidak tertagih. 5. Besaran Bunga Ada juga nominal bunga yang diberlakukan secara berbeda-beda, tergantung dari kebijakan pihak perusahaan. informasi yang berhubungan dengan nominal bunga yang dikenakan pada pihak konsumen ini akan diinformasikan pada pelanggan sebelum melakukan kegiatan transaksi pembelian kredit. Anda sendirilah yang nantinya harus menentukan tingkat bunga. Beban bunga ini adalah konsekuensi yang harus diterima oleh pihak pelanggan karena mereka menambah waktu pembayaran. Baca juga Buku Besar Bentuk T Contoh dan Cara Mudah Membuatnya Contoh Transaksi Piutang Pendapatan Agar lebih memahami cara mencatat piutang pendapatan, Anda bisa menyimak contoh yang ada di bawah ini. CV Sinar Jaya Sentosa mencatat piutang pendapatan di awal bulan Agustus 2021 sebanyak 50 juta rupiah. Selama bulan Agustus tersebut, terjadi kegiatan transaksi yang berhubungan dengan piutang dengan detail sebagai berikut Pembayaran piutang dari PT ABC sebanyak 15 juta rupiah di tanggal 10 Agustus 2021. CV Mekar Jaya Damai membeli barang dagang CV Sinar Jaya Sentosa secara kredit di tanggal 15 Agustus 2021 sebanyak 20 juta rupiah. PT DEF membayar piutangnya lebih awal sebanyak 25 juta rupiah dan memperoleh potongan penjual sebanyak 1% dari hutangnya jika dibayar sebelum jatuh tanggal tempo. PT GHI membayar dimuka atas barang dagang CV Sinar Jaya Sentosa sebanyak 20 juta rupiah di tanggal 25 Agustus, tapi barang baru dikirim di periode bulan depan. Dalam hal ini, piutang pendapatan akan bertambah jika terjadi penjualan kredit dan berkurang ketika pelanggan berhasil melunasinya. Berdasarkan contoh di atas, maka pendapatan CV Sinar Jaya Sentosa di akhir bulan Agustus adalah sebagai berikut = Rp. Rp. Rp. – Rp. = Rp. Sedangkan total piutang pendapatan dari perusahaan tersebut adalah sebanyak 30 juta rupiah yang juga akan menjadi piutang di awal bulan September 2021. Sedangkan untuk transaksi nomor 4 akan masuk dalam pendapatan diterima dimuka yang bisa dicatat sebagai utang usaha. Baca juga Bookkeeper Ini pengertian, Tugas, dan cara Memilih Bookkeeper yang Baik Jurnal Piutang Pendapatan Jika mengikuti contoh kasus di atas, jurnal piutan pendapatan bisa menggunakan tiga pos akun perkiraan, yaitu piutang pendapatan, potongan penjualan, dan juga kas. Contohnya adalah sebagai berikut Baca juga Pembukuan Usaha Ini Cara Mudah Membuatnya untuk UMKM! Penutup Jadi dalam melakukan kegiatan akuntansi, terlebih lagi piutang pendapatan, setiap akuntan harus menerapkan prinsip kehati-hatian. Selain itu, kerahasian data miliki klien juga harus dijaga, terlebih lagi bila berhubungan dengan hutang-piutang. Nah, agar bisa lebih mudah dalam mencatat piutang, Anda bisa menggunakan aplikasi bisnis dan akuntansi dari Accurate Online. Aplikasi yang dikembangkan dengan basis cloud ini bisa mencetak invoice dan juga menyajikan saldo piutang dan hutang secara realtime. Selain itu, di dalamnya juga sudah disediakan berbagai fitur bisnis yang lengkap untuk memudahkan Anda dalam mengelola bisnis. Sehingga, Anda bisa lebih fokus dalam mengembangkan bisnis. Tertarik? Anda bisa mencobanya secara gratis selama 30 hari dengan klik banner di bawah ini. Seberapa bermanfaat artikel ini? Klik salah satu bintang untuk menilai. 0 pembaca telah memberikan penilaian Belum ada yang memberikan penilaian untuk artikel ini Jadilah yang pertama! As you found this post useful... Follow us on social media! We are sorry that this post was not useful for you! Let us improve this post! Tell us how we can improve this post? Seorang lulusan S1 ilmu akuntansi yang suka membagikan istilah, rumus, dan berbagai hal yang berkaitan dengan dunia akuntansi lewat tulisan. Bagikan info ini ke temanmu! Related Posts Page load link
Disini, pembayaran penuh telah diterima oleh ABC Inc. Sekarang, 25000 yang diterima akan dikreditkan dalam Piutang A / c dan karenanya Piutang Akun sekarang akan memiliki saldo 0 karena pembayaran kredit dan debit adalah 25000. Sedangkan 25000 akan didebit bentuk Cash A/c. 3. - Audit memiliki dua pengujian yaitu pengujian substantif dan pengendalian. Kali ini akan membahas audit siklus pendapatan penjualan kredit dengan pengujian pengendalian. Dikutip dari buku Auditing Buku 2 2002 oleh Mulyadi, siklus pendapatan adalah siklus yang terdiri atas transaksi penjualan barang atau jasa, baik secara tunai, kredit, retur penjualan, pencadangan kerugian piutang, dan penghapusan piutang. Audit siklus penjualan kredit dalam pengujian pengendalian memiliki berbagai prosedur yang terdiri atas Prosedur order penjualan Prosedur persetujuan kredit Prosedur pengiriman barang Prosedur penagihan Prosedur pencatatan piutang Prosedur pencatatan pendapatan penjualan kredit Prosedur pencatatan kos produr jadi yang dijual Baca juga Mengenal Teknik Audit dengan Alat Bantu Komputer TABK Audit dalam siklus pendapatan penjualan kredit kali ini juga tidak beda dengan siklus audit pada umumnya. Siklus ini juga memiliki tujuan sebagai berikut Kelompok Asersi Tujuan Audit terhadap Golongan Transaksi Tujuan Audit terhadapSaldo Akun Keberadaan atau keterjadian Transaksi penjualan kredit mencerminkan menyerahkan produknya kepada customer selama audit berlangsung. Piutang usaha mencerminkan jumlah yang terutang oleh customer pada tanggal neraca. Kelengkapan Semua transaksi penjualan terjadi saat audit berlangsung. Piutang usaha mencakup semua klaim ke customer selama tanggal neraca. Hak dan Kewajiban Entitas punya hak atas piutang dan kas sebagai hasil transaksi siklus pendapatan. Piutang usaha di tanggal usaha mencerminkan klaim resmi entitas ke customer. Penilaian atau alokasi Semua transaksi penjualan dicatat dalam jurnal, diringkas, dan diposting ke akun yang benar. Piutang usaha mencerminkan klaim baik tanggal neraca sesuai jumlah buku pembantu piutang. Penyajian dan pengungkapan Rincian transaksi penjualan mendukung penyajian angka penjualan dalam laporan keuangan baik klasifikasinya dan pengungkapannya. Piutang usaha diidentifikasi dan diklasifikasi dengan semestinya dalam neraca. Tahapan pengujian pengendalian Perancangan program audit untuk pengujian pengendalian terhadap siklus pendapatan memiliki tahapan. Tahapan dalam perancangan ini terbagi menjadi beberapa, di ataranya sebagai berikut Baca juga Audit dalam Lingkungan Sistem Informasi Komputer Fungsi Fungsi dalam program ini terbagi menjadi fungsi penjualan, kredit, gudang, pengiriman, penagihan, pencatat piutang, akuntansi biaya, dan akuntansi umum. Berikut penjelasannya Fungsi penjualan memiliki tanggung jawab dalam hal penerimaan surat order customer dan mengedit order dari customer untuk menambah informasi yang belum ada. Dalam fungsi penjualan ini memiliki istilah membuat back order saat diketahui tidak ada sediaan untuk memenuhi order dai customer. Fungsi kredit memiliki tanggung jawab dalam hal meneliti status kredit customer dan membantu memberikan otorisasi pemberian kredit ke customer. Fungsi gudang bertanggung jawab dalam menyimpan barang dan menyiapkan barang atas dasar surat order. Fungsi penagihan bertanggung jawab dalam hal membat dan mengirimkan faktur penjualan. Fungsi pencatatan piutang memiliki tanggung jawab dalam hal mencatat piutang yang timbul dari transaksi. Fungsi akuntasi biaya memiliki tanggung jawab dalam hal mencatat kos produk jadi. Fungsi akuntansi umum bertanggung jawab dalam hal mencatat transaksi penjualan kredit dan penjualan tunai. Fungsi penerimaan barang memiliki tanggung jawab dalam hal menerima barang baik dari transaksi atau retur. Dokumen Dokumen dalam program ini memiliki duakategori yaitu sumber dan pendukung. Dokumen sumber yang dimaksudkan seperti faktur penjualan. Sedangkan dokumen pendukung seperti surat order pengiriman dan surat muat. Dalam dokumen pendukung khususnya surat order memiliki kategori sendiri seperti surat order pengiriman, tembusan kredit, surat pengakuan, surat muat, slip pembungkus, tembusan gudang, arsip pengawasan pengiriman, dan arsip indeks silang. Baca juga 4 Tahap-tahap Audit atas Laporan Keuangan Catatan Akuntansi Catatan akuntansi yang digunakan dalam siklus penjualan kredit yaitu jurnal penjualan, jurnal umum, buku pembantu piutang, buku pembantu sediaan, dan buku besar. Berikut ini jurnal dan akun yang digunakan dalam siklus pendapatan sebagai berikut Jurnal Penjualan Akun yang digunakan dalam jurnal ini yaitu Piutang Usaha D Pendapatan Penjualan K Jurnal Umum Akun yang digunakan dalam jurnal ini yaitu Kos Produk yang Dijual D Sediaan Produk Jadi K Buku pembantu piutang memiliki fungsi mencatat bertambahnya piutang debitur tertentu berdasarkan dokumen sumber faktur penjualan Buku pembantu sediaan memiliki dungsi mencatat kos produk jadi tertentu yang dijual berdasarkan dokumen sumber faktur penjualan. Buku besar yang berkaitan dalam program ini adalah buku besar yang isi akunnya piutang usaha, pendapatan penjualan, kos produk yang dijual, dan sediaan produk jadi. Baca juga Kertas Kerja Audit Jenis dan Tujuan Aktivitas pengendalian sistem informasi akuntansi penjualan kredit Aktivitas yang berkaitan untuk mendeteksi salah saji sebagai berikut Penggunaan surat order penjualan diotoriasai setiap penjualan Fungsi pemebri otorisasi kredit mengecek semua customer baru Penentu customer ada di daftar customer telah disetujui Pengecekan batas kredit sebelum penjualan dilakukan Barang dikeluarkan dari gudang hanya atas dasar surat order pengiriman Pengamatan aduit siklus penjualan kredit ini dilakukan dengan prosedur persetujuan penjualan, pengiriman, penagihan, dan pengiriman piutang. Pengamatan ini biasanya ditujukan untuk membuktikan pemishan tiga fungsi pokok, setiap transaksi penjualan kredit dilakukan lebih dari unit organisasi tercipta adanya pengecekan intern dalam setiap transaksi. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
2PENJUALAN. Penjualan adalah jumlah yang dibebankan kepada pelanggan utuk barang dagang yang dijual baik secara tunai maupun kredit. (Warren et al. 2006 : 300). Penjualan dibagi menjadi 2 yaitu penjualan kredit dan penjualan tunai. Jika penjualan kredit, konsumen yang menerima barang langsung membayar barang dengan lunas.
SoalTentang Piutang : Pengertian Dan Contoh Soal Piutang Wesel Dalam Akuntansi : Pada agustus 2009 pt rahadian melakukan penjualan kredit kepada. 04 Sep, 2021 Posting Komentar Dalam buku besar pt gunung selatan per 31 desember 2004, akun piutang dagang menunjukan saldo rp 152.500.000,00dan akun penyisihan kerugian piutang kredit . 13 Jelaskan prosedur untuk mendeteksi terjadinya salah saji dalam tahap pencatatan transaksi penjualan kredit sebutkan aktivitas pengendalian yang dipelukan. 14. Sebut dan jelaskan prosedur audit yang dapat ditempuh oleh auditor untuk membuktikan asersi keberadaan dan keterjadian transaksi penjualan kredit. 15.

Penjualandibagi menjadi 2 yaitu penjualan kredit dan penjualan tunai. Jika penjualan kredit, konsumen yang menerima barang langsung membayar barang dengan lunas. Sedangkan kredit, konsumen membayarnya dengan beberapa kali tahap. Penjualan secara kredit inilah yang nantinya menimbulkan piutang usaha.

. 268 168 19 302 490 87 296 414

jelaskan tentang ketentuan pencatatan piutang berkaitan dengan penjualan kredit